Seorang kawan baru saja menulis tentang disconnect anxiety, atau suatu kecemasan yang timbul karena tidak terhubung dengan jaringan telekomunikasi, HP maupun Internet. Perasaan untuk selalu terjaga, online dan mudah berkomunikasi dengan orang lain, telah menjadi kebutuhan.
Perasaan terputus dari peradaban, perasaan gelisah, tidak nyaman, tidak aman, merasa ada yang kurang adalah salah satu tanda terkena gejala disconnect anxiety ini. Ada beberapa alasan utama orang merasakan disconnect anxiety. Saat tidak konek, orang merasa tidak aman, ada dalam situasi bahaya karena tidak dapat merespon dengan cepat. Orang merasa hidup ada yang kurang karena tiadanya informasi yang cukup. Orang merasa kehilangan social event yang penting.
Gejala ini mungkin sudah sering kita sadari, saat kita merasa semakin banyak barang yang "wajib" ada di saku atau tas bawaan kita. Kita juga sering merasa ingin cepat membalas SMS, melihat status teman di FB. Dalam keadaan kita selalu terhubung, ada rasa "sumedhot" yang muncul bila dipaksa untuk tidak terhubung. Perasaan "sumedhot" ini erat kaitannya dengan relasi yang sebelumnya sudah terhubung. Seorang anak akan merasa "sumedhot" dengan ibu saat sapih ASI, atau saat harus meninggalkan rumah untuk merantau. Perasaan ini juga muncul saat kita biasa menerima SMS atau telepon dari seorang pacar dan tiba-tiba diputus.
Bila rasa "sumedhot" bisa hilang seiring berjalannya waktu, gejala disconnect anxiety ini tentu juga dapat dihilangkan seiring berjalannya waktu. Jadi, jangan takut bila kelupaan membawa HP, tidak konek internet seharian. Hidup ini lebih luas dan menarik dari sekedar bermain HP dan Internet.
Gambar diambil dari : http://static.squidoo.com/resize/squidoo_images/-1/draft_lens2347853module13430657photo_1231804761iStock_000003721281XSmall.jpg
24 November 2009
"Sumedhot" atau tentang "Disconnect Anxiety"
Author: Mahatma
| Posted at: 07.17 |
Filed Under:
connected,
disconnect anxiety,
disconnected,
HP,
Internet,
sumedhot
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar